welcome ....

welcome ....
myFamily

Minggu, 29 September 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 1 : ESAI

ESAI adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal.

CONTOH ESAI :

MUDIK 

Dua hari lagi adalah hari raya idul fitri, Orang tua saya berprofesi sebagai Pedagang jadi kami sekeluarga baru bisa pergi mudik karena kesibukan di toko baru usai. Setelah membereskan keperluan untuk pergi mudik dan bertemu kerabat di tempat rantau kami tepatnya di Labuhan (Banten) kami pun berangkat menuju pelabuhan merak pada pukul 21.00 dan kami tiba di pelabuhan merak pada pukul 23.00, akan tetapi perjalanan kami tak mulus dikarenakan pemudik yang ingin menyebrang menuju pulau sumatra sangat ramai, antri dan macet. Kamipun memasuki kapal pada waktu imsak (sekitar jam setengah lima subuh) dikarenakan arus kendaraan yang sangat padat dan kami harus antri berjam-jam lamanya.

Perjalanan menuju Bukittinggi (Sumatera Barat) pun dimulai, dikarenakan kepadatan arus mudik yang ingin menyebrang ke pelabuhan Bakau Heni kapal membutuhkan waktu 2 jam untuk satu kali penyebrangan. Setelah sampai di Lampung sekitar pukul 08.00 pagi kami mencari pom bensin yang menyediakan kamar mandi umum untuk kami membersihkan badan dan perjalanan pun dilanjutkan.

Pada malam hari sekitar pukul 20.00 kami tiba di Batu Raja (Sumatera Selatan) kami tidak lewat kota Palembang karena kami memilih jalur Tengah agar jaraknya tidak terlalu jauh, dikarenakan hanya ayah saya saja yang bisa menyupir mobil kami sekeluarga harus mencari penginapan untuk beristirahat dan kami menemukan hotel di pusat kota Batu Raja. Keesokan harinya adalah hari raya idul fitri kami pun belum sampai ketempat tujuan kami dan melaksanakan shalat ied di kota Batu Raja setelah selesai shalat ied kamipun bergegas melanjutkan perjalanan dan mencari sarapan.

Subuh kami sampai di Bukittinggi lalu shalat subuh dan beristirahat selama beberapa jam saja karena kami harus segera bertemu kerabat kami di kampung halaman dan silaturahmi pada tetangga-tetangga di kampung. Keesokan harinya kami pergi ke kota Padang untuk membeli oleh-oleh sekalian menikmati kota Padang dan besoknya kami pergi ke Pasaman walaupun jauh sekali perjalanannya tak mengurungkan niat kami untuk bersilaturahmi kepada keluarga disana, kami menikmati setiap pemandangan alam disana dari hutan yang dilindungi dan melihat musibah longsor, begitulah pengalaman mudik saya setelah lima hari di kampung halaman sudah puas dengan pemandangan dan kulinernya kami pun pulang lagi ke Banten.