1.
Identitas
Novel
Judul : Laskar
Pelangi
Penulis : Andrea
Hirata
Penerbit : Bentang
Pustaka
Kota Tempat Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan III, Juli 2007
Tebal halaman : XIV, 529 halaman
2.
Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan.
Namun uniknya tema pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat
antara anggota ‘Laskar Pelangi’. Tema pendidikan ini sendiri dipadukan dengan
tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih menonjol.
3.
Tokoh
& Penokohan
Ikal : Tokoh 'aku'
dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman
sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi.
Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi.
Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah
toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua
terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani
bibinya.
Lintang : Teman
sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin
yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota
keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari
pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki
cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil
berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya
terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup
keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya
gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala
berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah
dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka
masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan
bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali
diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan
kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering
dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu
nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan.
Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat
dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di
sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang
persahabatan.
Syahdan : Anak nelayan
yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling
tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan
jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah
saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar
Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki
cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi
aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski
hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi
dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas
sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena
kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap
marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani.
Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya
diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
Borek : Pria besar
maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika
dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan
yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan
harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil
sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton
ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah
sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
Harun : Pria yang
memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 10
tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang
berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada
tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran
pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan
karya seni kelas enam.
Bu Muslimah : Bernama
lengkap N.A Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda
Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar
Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan : Nama lengkap
K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari
sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski
murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo : Bernama asli
adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia
merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir
yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk
sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani
sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan
ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
A Ling : Cinta
pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan
tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang
tinggal sendiri.
4.
Latar
1.
Latar
tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD
Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua,
tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
2.
Latar
waktu : Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang
menceritakan kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang
disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada tahun 1974.
3.
Latar
suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul
juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa
penggalan kisah yang menjelaskan suasana dalam novel :
·
Suasana
Sedih
Salah satu
penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal,
teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti
sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
·
Suasana
Senang
Salah satu
penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat
SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
·
Suasana
Cemas
Salah satu
penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu
Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.
5.
Isi
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD
sampai kelas 3 SMP. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi
bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan.
Keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat
mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika
sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau
tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang
menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala
sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk
mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat
duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di
mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru
mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas
yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar,
pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh
sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan
kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah
dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan
kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan
manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang
menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah
dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi
hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini
berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus
sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun
kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke
kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea
Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar
Pelangi ini.
Menurut saya novel ini sangat bermanfaat bagi para remaja,
khususnya siswa – siswi, karena pada cerita tersebut dikisahkan perjuangan yang
begitu berat yang dialami oleh tokoh – tokoh laskar pelangi untuk bersekolah
dan menuntut ilmu agar menjadi orang besar nantinya.
6.
Kelebihan
Novel Laskar Pelangi
Kekuatan novel ini terletak pada sentilan humaniora tentang
pentingnya pendidikan sekolah dan sekaligus kuatnya moral agama. Novel ini
wajib baca bagi generasi muda yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi
dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan.
Novel ini juga wajib baca bagi para pendidik, bagi pemerintah yang
selalu alpa pada pentingnya pendidikan. Buah dari kealpaan itu diantaranya
adalah, kini kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok oleh
bangsa lain, karena kita rajin mencetak manusia yang tak punya kualitas.
1.
Dapat
menjadi cerminan pembaca agar dapat mengambil contoh betapa pentingnya
pendidikan untuk meraih cita-cita.
2.
Dapat
memicu pembaca agar tetap semangat dan berjuang untuk meraih prestasi guna
memajukan bangsa agar lebih baik.
3.
Terdapat
nilai yang patut untuk dicontoh agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
4.
Memberitahukan
kepada kita bahwa guru benar-benar seorang pahlawan yang tanpa tanda jasa demi
mencerdaskan anak didiknya dan selalu memberikan yang terbaik.
7.
Kelemahan
Novel Laskar Pelangi
Kelemahan novel ini, hanya terletak pada cara mengakhiri cerita.
Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan
kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik,
menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur
"Aku" secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab
34 ini menjadi sebuah kemubaziran. Sama persis seperti seorang pelukis yang
seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna,
tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.
1.
Kata-kata
yang digunakan kurang menunjukan bahwa tokoh adalah seorang anak, yang
seharusnya tiak melakukan kewajibannya untuk membantu pamannya.
2.
Mengapa
tokoh ikal di dalam cerita tidak berkesinambungan dengan isi novel yang
lainnya. Seharusnya bisa digunakan nama yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for visit my blog ^_^