ALINEA
1. PENGERTIAN
Alinea bukanlah suatu pembagian
secara konvensional dari suatu bab yang terdiri atas kalimat-kalimat. Alinea
tidak lain adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau
lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Oleh karena itu, pembentukan sebuah
alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan :
1) Memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
2) Meningkatkan konsentrasi
terhadap tema alinea dengan memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar
dan formal pada akhir kalimat
2. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN ALINEA
Alinea yang baik dan efektif harus
memenuhi syarat berikut :
1) Kesatuan : Semua kalimat yang
mendukun alinea itu secara bersama-sama mendukung satu ide
2) Koherensi : Kekompakan hubungan
antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea tersebut
3) Pengembangan : Pengembangan
ide/gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung
4) Efektif : Disusun dengan
menggunakan kalimat efektif sehingga ide bias diuraikan dengan tepat
3. HUBUNGAN ANTAR KALIMAT
Seperti yang terdapat pada uraian
di atas, kalimat-kalimat pembentuk alinea harus mengandung informasi yang saling
berkaitan dengan kalimat lain. Hubungan antar kalimat dalam alinea bisaditandai
dengan berbagai dengan penanda hubungan. Sifat hubungan tersebut bias bersifat
:
a. Eksplisit
1. Kata ganti tunjuk
Contoh : Saya ingin punya sepeda.
Barang itu sudah lama kuimpikan.
2. Kata ganti orang
Contoh : Saya membenci Tika. Ia
sangat egois.
3. Kata perngkai
Contoh : Ibu tidak berangkat.
Padahal beliau harus memimpin rapat.
Implisit
Contoh : Saya suka makan tape,
saudara-saudara saya suka makan durian.
Disamping keterangan tentang sarana
penghubung antarkalimat di atas, di bawah ini akan disampaikan contoh makna
hubungan antara lain :
1. Hubungan perlawanan
Walaupun hidupnya sengsara, mereka
tetap tabah.
2. Hubungan perbandinag
Hidupnya hanya untuk burung
seolah-olah tak ada yang bisa memalingkannya dari sangkar burung di rumahnya.
4. POLA PENGEMBANGAN ALINEA
Berdasarkan letak kalimat utamanya,
alinea terbagi menjadi :
a. Alinea deduktif : Kalimat
utamanya terdapat pada bagian awal kalimat
b. Alinea induktif : Kalimat
utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat
c. Alinea campuran : Kalimat
utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir
d. Alinea diskriptif : Kalimat
utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut
PERUBAHAN MAKNA
1. Pengertian
Dalam perkembangan penggunaannya,
kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut terjadi karena
pergeseran konotasi, rentang masa penggunaan, jarak, dan lain-lain. Namun yang
jelas, perubahan-perubahan tersebut ada bermacam-macam yaitu: menyempit,
meluas, amelioratif, peyoratif, dan asosiasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
penjelasan dibawah ini :
2. Macam-macam Perubahan Makna
a. menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolog kedalam
perubahan makna ini adalah kata yang pada awal penggunaannya bisa dipakai untuk
berbagai hal umum, tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu
keadaan saja.
Contoh :
Sastra dulu dipakai untuk
pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkan sekarang hanya
dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Begitu pula kata sarjana (dulu
orang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna “lulusan perguruan
tinggi”).
b. meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan
dengan pengertian menyempit.
Contoh :
Petani dulu dipai untuk seseorang
yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah, tetapi
sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas. Penggunaan
pengertian petani ikan, petani tambak, petani lele merupakan bukti bahwa kata
petani meluas penggunaannya.
c. amelioratif
Pada awalnya, kata ini memiliki
makna kurang baik, kurang positif, tidak menguntungkan, akan tetapi, pada
akhirnya mengandung pengertian makna yang baik, positif, dan menguntungkan.
Contoh :
Wanita, pramunikmat, dan warakawuri
merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan
pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
d. peyoratif
Makna kata sekarang mengalami
penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
Contoh :
Kawin, gerombolan, oknum, dan
perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
e. asosiasi
Yang tegolong kedalam perubahan
makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan
sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu.”
Tukang catut dalam kalimat diatas
tergolong kata-kata dengan makna asosiatif. Begitu pula dengan kata kacamata
dalam : menurut kacamata saya, perbuatan anda tidak benar
f. sinestesia
Perubahan makna terjadi karena
pertukaran tanggapan antara dua indera, misalnya dari indera pengecap ke indera
penglihatan.
Contoh:
Gadis itu berwajah manis. Kata
manis mengandung makna enak, biasanya dirasakan oleh alat pengecap, berubah
menjadi bagus, dirasakan oleh indera penglihatan. Demikian juga kata panas,
kasar, sejuk, dan sebagainya.
SUMBER :
1. http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/
2. http://robbysetyawan.blogspot.com/2013/04/alinea_4437.html